Virgin Orbit karya Richard Branson, dengan roket di bawah sayap pesawat jet Boeing 747 yang dimodifikasi, sebelum lepas landas pada uji jatuh kunci dari sistem peluncuran ketinggian tinggi untuk satelit dari Mojave, California, AS 10 Juli 2019. (Foto oleh MIKE BLAKE / Reuters)
WASHINGTON – Virgin Orbit milik miliarder Richard Branson bertujuan untuk mencapai ruang angkasa untuk pertama kalinya pada hari Minggu dengan meluncurkan roket dari udara, upaya utama setelah membatalkan peluncuran uji coba pertama roket tahun lalu.
Jika kondisi pada hari Minggu terus berlanjut, roket LauncherOne 70 kaki dari perusahaan yang berbasis di Long Beach, California akan dijatuhkan dari sayap Boeing Co 747 yang dimodifikasi bernama CosmicGirl pada ketinggian 40.000 kaki di udara.
Roket itu kemudian akan menyalakan mesinnya untuk menembus atmosfer bumi dan mencoba mengirimkan 10 satelit kecil ke orbit NASA, saat Virgin berusaha membuktikan teknologinya.
Jendela untuk uji peluncuran yang berasal dari Mojave Air and Space Port di California selatan dimulai pada hari Minggu pukul 1 siang EST (0600 GMT).
Eksekutif Virgin mengatakan peluncuran di ketinggian memungkinkan satelit ditempatkan di orbit yang diinginkan dengan lebih efisien dan juga meminimalkan pembatalan terkait cuaca dibandingkan dengan roket tradisional yang diluncurkan secara vertikal dari landasan.
Persaingan sengit antara Virgin Orbit, Firefly, dan perusahaan Rocket Lab AS-Selandia Baru, yang merancang sistem yang lebih kecil atau non-tradisional untuk memasukkan satelit yang lebih kecil ke orbit dan memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Upaya pertama LauncherOne untuk mencapai luar angkasa awal tahun lalu dihentikan beberapa detik setelah dijatuhkan dari pesawat pengangkutnya.
Roket tersebut menyalakan mesin NewtonThree selama beberapa detik tetapi terputus di udara karena jalur propelan yang rusak, kata Kepala Eksekutif Virgin Orbit Dan Hart pada bulan Juli.
Virgin Orbit tertinggal di belakang Rocket Lab, yang telah menyelesaikan sekitar 17 peluncuran orbital, meskipun Virgin Orbit mengatakan roketnya dapat mengangkut sekitar dua kali berat.
Anak perusahaan layanan pemerintah Virgin Orbit, VOX Space LLC, menjual peluncuran menggunakan sistem tersebut kepada militer AS, dengan misi pertama dijadwalkan Oktober di bawah kontrak Angkatan Luar Angkasa AS senilai $ 35 juta untuk tiga misi.
Baca Selanjutnya
Berlangganan INQUIRER PLUS untuk mendapatkan akses ke The Philippine Daily Inquirer & 70+ judul lainnya, berbagi hingga 5 gadget, mendengarkan berita, mengunduh paling cepat pukul 4 pagi & berbagi artikel di media sosial. Hubungi 896 6000.
Untuk umpan balik, keluhan, atau pertanyaan, hubungi kami.
Source : Data HK